SEKILAS TENTANG WATER SOFTENER DI PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT.

Water Softener di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit adalah sebuah tangki untuk tempat proses pelunakan atau Softening dengan siklus natrium. Didalam Tabung Softener terdapat Top Distributor Filter Nozzle, Under Drain Nozzle, Resin yang disebut juga dengan Resin penukaran Kation Natrium.

Air yang keluar dari Softener sudah lunak dan tidak mengandung ion-ion natrium dan magnesium. Bila Resin-Resin tersebut kehabisan ion natriumnya maka perlu dilakukan Regenerasi untuk mengadakan kembali ion natrium dengan memakai larutan natrium chloride atau NaCl. Regenerasi ini dilakukan bila kandungan hardness sudah dalam batas maximum yaitu 5 ppm. Jenis Resin yang digunakan biasanya adalah Resin Relite CF Resin dengan volume 1.500 liter.

Spesifikasi Water Softener biasanya berdiameter 1.200 mm, tinggi 2.500 mm dengan tekanan kerja 75 psig. Terbuat dari Plate Mild Steel.

Air yang digunakan untuk umpan boiler harus merupakan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka dapat terjadi permasalahan pada pipa-pipa boiler antara lain :

1.) Kerak (skalling) yang terbentuk akibat pengendapan dari hardness (Calsium dan Magnesium) pada air umpan. Kristalisasi zat terlarut seperti Silica dan Calsium Sulfat.

2.) Korosi yang terjadi karena tingginya kandungan gas-gas seperti oxygen, karbon doiksida, asam karbonat pada air. Alkalinity yang berlebihan pada suatu tempat. Akibat dari timbulnya Korosi karena penipisan dinding pada drum boiler dan bocor atau pecahnya pipa boiler.

3.) Deposit yang terjadi karena pengendapan oksida metal yang disebabkan karena korosi pada system aliran air umpan dan kondensate. Zat organik yang ikut masuk dengan aliran air umpan. Akibat timbulnya Deposit karena terhambatnya proses pemindahan panas dari dinding ke air pada boiler. Menurunnya efisiensi boiler. Terjadinya overhating sehingga pipa menjadi pecah.

4.) Carry Over merupakan peristiwa terikutnya air boiler pada steam, hal ini disebabkan karena terjadinya priming karena kesalahan kondisi operasi. Terjadinya foaming akibat dari kontaminasi zat-zat tertentu yang membentuk gelembung-gelembung udara kecil yang stabil pada permukaan air boiler. Terjadinya misting akibat dari pecahnya gelembung-gelembung udara pada permukaan air boiler. Tingginya kandungan silica pada air yang menyebabkan terjadinya Selective Silika Carry Over. Akibat dari carry over karena terbentuknya deposite pada pipa superheater dan sirip turbin. Terjadi korosi dan erosi serta kerusakan mekanis pada pipa-pipa superheater, steam valve, dan komponen turbin uap.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan system pengolahan air umpan boiler atau internal boiler water treatment. Pertama dengan system Softener, sistem ini mampu mengurangi kandungan hardness (Calsium dan Magnesium) dari air. Pengurangan hardness dapat mengurangi terjadinya kerak di air. Pada tangki softener terdapat 30 – 36 inch lapisan resin tempat pertukaran ion sintetis. Jika air melewati lapisan ini, hardness pada air akan diganti dengan sodium. Sifat sodium sangat larut dan tidak akan menhasilkan kerak di dalam boiler. Kedua dengan system Demineralisasi, system ini bertujuan untuk menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Selain mengurangi kandungan hardness dan sodium pada air, juga mampu mengurangi kandungan Sulfat, Chloride dan Silica.

HASIL RENDERING MODEL 3D WATER SOFTENER

 

VIDEO ANIMASI 3D  KLIK DISINI

Motivasi diri anda untuk terus belajar pemodelan 3D KLIK DISINI

Semoga anda menjadi ahli gambar 3D yang handal, bermanfaat untuk anda dan orang lain.

Salam 7119dtk

www.tengbot.com

Email dotcompeng2@gmail.com

SMS (only)

LIST GAMBAR MODEL 3D KLIK DISINI

Kembali ke HALAMAN UTAMA