VIDEO ANIMASI 3D  KLIK DISINI

Lihat Model 3D yang lainnya KLIK DISINI

Lihat Model 3D kumpulan mesin-mesin Pabrik Sawit KLIK DISINI

Motivasi diri untuk belajar menggambar model 3D KLIK DISINI

Pesan Gambar Model 3D dan File Asli Model 3D ke email dibawah ini :

Email: dotcompeng2@gmail.com

Atau kirim SMS (only)

Salam 7119dtk

 

Sekilas Kompor

Kompor yang kita dapati saat ini adalah sudah sedikit modern bila dibandingkan dengan jaman dahulu kala dimana manusia memasak makanan hanya menggunakan tungku kayu biasa. Saat peradaban manusia dimulai, manusia sudah banyak yang mengenal api untuk mengolah makanan mentah menjadi makanan yang matang. Bangsa Timur (China, Korea, dan Jepang), sudah lebih dulu mengenal kompor (lebih tepatnya tungku) daripada bangsa barat.

Tungku api sudah ada di China sejak jaman Dinasti Qin (221-206/207 SM) dan terbuat dari tanah liat.

Desainnya mirip dengan kamado di Jepang pada periode Kerajaan Kofun di abad 3 sampai 6.

Kamado sendiri mempunyai bentuk kotak persegi yang mengurung api dengan lubang di atasnya untuk menaruh panci, dan mempunyai tinggi sekitar lutut orang dewasa.

Bahan bakarnya kayu atau batubara yang dimasukkan dari lubang di bagian depan.

Kamado berkembang dan terus digunakan hingga periode Kerajaan Edo (1603-1867).

Penduduk Eropa pada abad pertengahan, masih memasak secara terbuka dengan kayu baker.

Berkembang kemudian dengan membuat lantai yang lebih rendah untuk memasak.

Selanjutnya dikenal juga memasak menggunakan perapian dari susunan batu.

Perapian kemudian dibuat setinggi pinggang dilengkapi cerobong asap.

Dengan cara ini memasak bisa dilakuakan sambil berdiri.

Panci memasak diletakkan persis di atas api, digantung dengan tiang atau kaki tiga.

Untuk mengatur panas tinggal menaikkan atau menurunkan posisi panci.

Kompor minyak tanah portabel pertama kali dikenalkan tahun 1849 oleh Alexis Soyer.

Kompor ini bertekanan udara yang dicampur dengan minyak tanah (mirip dengan kompor pedagang kaki lima jaman dulu).

Sedangkan kompor yang lainnya adalah kompor minyak tanah yang tidak bertekanan karena menggunkan sumbu kompor.

Namun tidak diketahui secara pasti kapan kompor ini ditemukan.