Bak permen gula-gula, tanaman kelapa sawit saat ini laris manis. Dari penduduk desa sampai pengusaha, semua ambil andil budidaya tanaman kelapa sawit ini. Bagaimana tidak, tanaman kelapa sawit sangat bermanfaat bagi perekonomian penduduk. Permintaan dunia yang terus meningkat akan minyak kelapa sawit membuat pengusaha-pengusaha besar beramai ramia mengembangkan sayap membuka hutan untuk dijadikan lahan tanaman kelapa sawit. 
 
VIDEO ANIMASI KLIK DISINI
 
SEJARAH KELAPA SAWIT
Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
 
CIRI‐CIRI FISIOLOGI KELAPA SAWIT
A. Daun
daunnya merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
B. Batang
Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
C. Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
D. Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
E. Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
b) Mesoskarp, serabut buah
c) Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti
berkualitas tinggi.
 
PERKEMBANGBIAKAN KELAPA SAWIT
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).
Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera, dan Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar‐besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing‐masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
 
HASIL KELAPA SAWIT
Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
 
PERKEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa sawit. Berkembangnya sub‐sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif, terutama kemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIR‐Bun dan dalam pembukaan wilayah baru untuk areal perkebunan besar swasta.
 
MINYAK KELAPA SAWIT
Produk minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnian produk. Kelapa sawit bermutu prima (SQ, Special Quality) mengandung asam lemak (FFA, Free Fatty Acid) tidak lebih dari 2 % pada saat pengapalan. Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 % FFA. Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 % ‐ 22,2 % (tertinggi) dan kadar asam lemak bebas 1,7 % ‐ 2,1 % (terendah).
 
STANDAR MUTU MNYAK KELAPA SAWIT
mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benar‐benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing‐masing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini :
a) Crude Palm Oil
b) Crude Palm Stearin
c) RBD Palm Oil
d) RBD Olein
e) RBD Stearin
f) Palm Kernel Oil
g) Palm Kernel Fatty Acid
h) Palm Kernel
i) Palm Kernel Expeller (PKE)
j) Palm Cooking Oil
k) Refined Palm Oil (RPO)
l) Refined Bleached Deodorised Olein (ROL)
m) Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS)
n) Palm Kernel Pellet
o) Palm Kernel Shell Charcoal
Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut:
a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP‐SMP‐13‐1975
b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP‐SMP‐7‐1975
c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP‐SMP‐31‐19975
d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP‐SMP‐31‐1975
 
KOMPOSISI KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT
Minyak kelapa sawit dan inti minyak kelapa sawit merupakan susunan dari fatty acids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masing‐masingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium. Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan pyrotechnics atau hanya dari cara pemakaian nafta dan minyak kelapa sawit.
 
MANFAAT LAIN MINYAK KELAPA SAWIT
Manfaat lain dari proses industri minyak kelapa sawit antara lain:
a. Sebagai bahan bakar alternatif Biodisel
b. Sebagai nutrisi pakanan ternak (cangkang hasil pengolahan)
c. Sebagai bahan pupuk kompos (cangkang hasil pengolahan)
d. Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun, industri kosmetik, industri makanan)
e. Sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi
f. Sebagai bahan pembuat particle board (batang dang pelepah).
 
KESIMPULAN
Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena
berhubungan dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan industri sabun. Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dengan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positif bagi perekenomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
(sumber : Departemen Perindustrian 2007)
 
Berikut Beberapa Nama Perkebunan Kelapa Sawit Swasta yang ada di Indonesia.
– PT. PP London Sumatra Indobesia Tbk
– Sampoerna Agro- Bakrie Sumatra Plantation
– Cargill Indonesia
– Medco Agro
– Sinar Mas group / PT. Golden Agri Resources
– Wilmar International Group
– Astra Agro Lestari Group / PT. Astra Agro Lestari Tbk.
– Minamas Plantation group
– Musim Mas Group
– Asian Agri Group / Raja Garuda Mas
– Duta Palma Group
– Salim Group / PT Salim Plantations / PT IndoAgri
– Permata Hijau Sawit Group
– Best Agro group
– PT. Socfindo / Socfin Group
– SIPEF Group
– Sungai Budi group
– Rea Kaltim
– PT. Tasik Raja
– Lyhian Agro Group
– PT. Gema Reksa Mekarsari
– Makin group
– Sawindo Kencana group
– Unggul Widya group
– Asam Jawa group
– Triputra Agro Persada group
– PT. First Mujur Plantation
– PT. Musirawas
– PT. Majuma Agro
– PT. Mopoli Raya
– Korindo group
– PT. Paya Pinang
– PT. Fajar Bajuri
– Incasi Raya group
– PT. Kencana Sawit Indonesia
– PT. Agro Indomas
– PT. Gunung Maras Lestari
– PT. Gunungsawit Binalestari
– PT. Sime Indo Agro
– Golden Hope group
– PT. Fetty Mina Jaya
– Texmaco Group
– Hashim Group
– Surya Dumai GroupSemoga Mermanfaat
 

Daftar Pabrik Kelapa Sawit di provinsi Jambi

PT. Asiatic Persada
PT. Maju Perkasa Sawit
PT. Jamer Tulen
PT. Sawit Desa Makmur
PT. Cipta Prasasti Lestari
PT. Secona Persada
PT. Humasindo Makmur Sejati
PT. Indo Kebun Unggul
PT. Gatra Kembang Paseban
PT. Tunjuk Langit Sejahtera
PT. Berkah Sapta Palma
PT. Inti Indosawit Subur
PT. Citra Koperasindo Tani
PT. Secona Persada
PT. Sawit Desa Makmur (Nayu Estate)
PT. Brahma Bina Bakti
PT. Petaling Bunga Gading
PT. Agro Tamex Sumindo Amadi
PT. Petaling Mandra Guna
PT. Jambi Lampura Seberang
PT. Kurnia Yanto Sawit Bersaudara
PT. Velindo Aneka Tani
PT. Erasakti Wira Forestama
PT. Tidar Kerinci Agung
PT. Sukses Maju Abadi
PT. Telentam Bungo Raya
PT. Mega Sawindo
PT. Telentam Bungo Raya
PT. Secona Persada
PT. Jambi Agro Wijaya
PT. Eramitra Agro Lestari
PT. Anugerah Polonusa
PT. Duta Multi Inti Palma
PT. Kumala Jaya Prakarsa
PT. Dasa Anugrah Sejati
PT. Rudy Agung Laksana
PT. Anekapura Multikerta
PT. Bukit Kasuar
PT. Agrowiyana
PT. Trimitra Lestari
PT. Bukit Barisan Indah Prima
PT. Kirana Sekernan
PT. Batanghari Sawit Sejahtera
PT. Bukit Barisan Indah Prima
PT. Sungai Bahar Pasifik
PT. Matahari Kahuripan
PT. Puri Hijau Lestari
PT. Sari Aditya Loka
PT. Aman Pratama Makmur Lestari
PT. Tunjuk Langit Sejahtera
PT. Kresna Duta Agroindo
PT. Sari Aditya Loka
PT. Kresna Duta Agroindo
PT. Agrowiyana
PT. Citra Koperasindo Tani
PT. Sawindo Jambi
PT. Kaswari Unggul
PT. Sawit Jambi Lestari
PT. Inti Indosawit Subur
PT. Bahari Gembira Ria
PT. Jamika Raya
PT. Rigunas Agri Utama
PT. Sari Aditya Loka
PT. Kresna Duta Agroindo
PT. Kresna Duta Agroindo
PT. Sari Aditya Loka
PT. Sari Aditya Loka
PT. Inti Indosawit Subur
PT. Agrowiyana
PTPN VI Bajubang
PTPN VI Durian Luncuk
PTPN VI Sei Bahar
PTPN VI Sei Bahar
PTPN VI Sei Bahar
PTPN VI Sei Bahar
PTPN VI Bajubang
PTPN VI Rimbo Bujang
PTPN VI Durian Luncuk


ANIMASI 3D KLIK DISINI